Karena Semua Itu Pilihan

memilih

memilih

Siang itu aku menyempatkan makan siang bersama seorang sahabat dekat. Sahabatku membawa anaknya, yang masih bayi. Pertemuan yang singkat. Karena waktu pun terbatas. Namun bagiku pertemuan tersebut penuh arti. Bisa bertemu seorang sahabat, berbagi kisah, mengungkapkan kegundahan. Yang namanya sahabat,
walaupun sudah lama tidak bertemu sekalinya bertemu langsung klop. Langsung cerita dari hati ke hati. Senangnya..

Siang itu aku menyampaikan apa yang ada dalam benak. Mengharap pendapat dari sahabatku ini. Yah, aku merasa klop dengannya. Aku yang serba bersemangat, ia yang serba pregmatis. Komentar-komentarnya selalu langsung, tanpa basa-basi. Sehingga mudah ku cerna. Terkadang pahit, tapi memang itu kenyataannya.

Dan jawaban dari pertanyaanku itu sederhana sekali,

“Semua itu pilihan, Pu..”

Ya. Apapun langkah yang dipikirkan, direncanakan, lalu dilaksanakan, itu adalah suatu pilihan. Tidak melakukan sesuatu dan berjalan sebagaimana biasanya pun sesungguhnya adalah suatu pilihan.

Yang agak sulit adalah mengambil pilihan yang tidak biasa. Anti-mainstream, bahasa kerennya. Karena sebagai makhluk sosial kita cenderung untuk melihat kecenderungan lingkungan kita. Termasuk aku. Ketika yang terbenak adalah pilihan yang anti-mainstream, ku berpikir, “apa ada yg salah dengan diri ku?“. Dan jawabannya sesederhana : semua itu pilihan.

Yang perlu dipikirkan matang-matang adalah tujuan atau landasan dari mengambil suatu langkah, memilih. Itulah yang harus dipegang teguh. Karena setiap orang memiliki impian yang berbeda, ekspektasi yang berbeda, dan kebahagiaan yang berbeda. Tidak ada benar salah dalam hal ini, karena setiap orang berbeda.

Selamat memilih dan menjalani konsekuensi dari pilihan tersebut dengan penuh kesungguhan!

^___^

2 thoughts on “Karena Semua Itu Pilihan

  1. Yes indeed, karena dalam hidup itu kita akan senantiasa dihadapkan pada pilihan. Jadi jalan hidup yang sudah kita lalui merupakan hasil pilihan-pilihan kita di masa lalu. So, sekali kita menentukan pilihan, harus siap dengan segala konsekuensinya.
    Tapi jangan khawatir, ketika kita merasa salah memilih, kita masih memiliki tempat mengadu yaitu Illahi Rabbi.

    Salam kenal. Tulisan ini mengingatkan akan artikel saya yang intinya kurang lebih sama :mrgreen:

    http://cagakurip.com/life-is-about-choice/

Tinggalkan komentar