Kadang ia begitu membutakan.
Harta. Tahta. Dunia.
Uh, silau!
Maka ku pejamkan mata ku.
Allah, kini ku pejamkan mata ku.
Biar ku tanya pada hati ku.
Apa yang ia rasa?
Apa yang ia takutkan?
Apa kegelisahannya?
Apa luka dan lelahnya?
Berulang ku tanyakan kembali padanya :
Apa yang kau mau?
Apa yang kau mau?
Apa yang kau mau?
Kemudian ku tanyakan kepadanya :
Benarkah?! Lalu apa yang selama ini kau lakukan?!
Jujur!
Ku dapatkan jawaban yang paling jujur darinya.
Lunglai kaki ini dibuatnya.
Dan air mata ku pun berhamburan.
Allah, bukakanlah pintu untukku.
————————————
Ya Allah,
Teguhkanlah langkahku di dunia.
Dan kuatkanlah kakiku pada hari dimana kaki-kaki tergelincir.
Iklan
Terima kasih atas informasinya…
Harta dan tahta memang membutakan segalanya, semoga kita golongan orang yang berjalan dijalan allah amin…..
Salam kenal
hmm..nice muhasabahnya..
salam 🙂
Amiinn..